Bertahun-tahun sudah kita luangkan
waktu kita untuk menuntut ilmu. Suka duka yang dirasakan juga begitu banyak.
Mengingat masa lalu terkadang membuat kita tersenyum, tertawa dan terkadang
membuat kita menangis. Inilah kehidupan yang harus kita jalani. Kehidupan
sebagai seorang thalibul’ilmi. Akan tetapi, mungkin kita sering melupakan,
apakah ilmu yang kita dapatkan adalah ilmu yang bermanfaat ataukah sebaliknya.
Penulis teringat sebuah hadis yang
diriwayatkan oleh seorang sahabat yang bernama Zaid bin Arqam radhiallahu ‘anhu
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata,
اللَّهُمَّ
إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ
نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا
“Ya Allah. Sesungguhnya aku
berlindung kepada Engkau dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak
khusyuk, dari jiwa yang tidak pernah merasa kenyang dan dari doa yang tidak
dikabulkan.” (HR Muslim No. 6906 dan yang lainnya dengan lafaz-lafaz yang
mirip)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam saja, yang dijamin oleh Allah untuk menjadi pemimpin Bani Adam di hari
akhir nanti, sangat sering mengulang doa-doa ini, apalagi kita, yang sangat
banyak berlumuran dosa, sudah seharusnya selalu membacanya.